Memoar Sepatu

Adalah 10 karya seni rupa yang berbicara tentang isu stereotip gender. Tidak ada opresor pada kasus diskriminari gender sebagaimana yang selama ini kita kira (atau setidaknya, saya sendiri kira). Persoalan ini melibatkan peran sistemik semua pihak. Dan peran itu adalah manifestasi stereotip yang sudah mengakar sejak dulu kala. Rangkaian karya ini bercerita tentang stereotip gender pada perempuan. Dengan sepatu sebagai metafora utama, saya mengeksplorasi isu ini sebagai jejak-jejak yang telah terwaris untuk generasi kita dan generasi yang akan datang.

Tentang Seniman

Benedicta Anindya menekuni bidang interpretasi visual sebagai jalan hidupnya. Berawal dari studi sarjana jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara yang tuntas pada 2009, Anin lalu aktif bekerja di bidang yang sama untuk klien komersial kota-kota besar. Pada tahun 2013, Anin memutuskan pindah ke Yogyakarta; mencari tantangan karya visual yang baru. Anin menjadi bagian dari BASIC|LUDO, perusahaan rintisan tempatnya bergabung sebagai co-founder dan Creative Director. Pada 2016, Anin menempuh studi master di ISI Yogyakarta bidang Seni Rupa dengan tujuan mempertajam interpretasi dan eksplorasi visual. Dua tahun berselang, yakni Januari 2019, Anin menggelar pameran perdananya dengan judul 'Memoar Sepatu'; menghadirkan 10 karya seni rupa yang berbicara tentang isu stereotip gender.